Hidupku tak seberuntung kalian kawan
Saat itu senja langit kekuningan seakan menyapa, apa kabar
kawan, entah kawan yang mana, entah aku hanya berteman dengan lembayung senja.
Keadaan ku tidak terlalu buruk untuk dilihat, namun tidak terlalu bagus untuk
di dekati. Hanya seorang yang malang, yang ingin mempunyai seorang teman. Ya,
teman yang sesungguhnya, yang selalu ada untukku bagaimanapun keadaanku. Saat
itu sekolah terasa sunyi, sepi seakan hanya aku sendiri. Di sela lamunan da keheningan
kesendirian, terdengar suara menyapa,
“hey gus, kamu sedang
apa.? kenapa kamu belum pulang.? Hari udah sore, “ .
Ternyata aldi yang hendak mengambil buku pelajaran yang
tertinggal di kelas.
Dengan gugup aku menjawab. aldi memang teman sekelasku, tapi
kita tidak terklalu dekat, dan hampir tidak pernah mengobrol.
“ eh aldi, belum di,
masih betah di sekolah, belum ada hasrat untuk pulang hehehe. Kamu sendiri
kenapa belum pulang.?”.
Dengan senyuman, aldi mengajak untuk pulang bareng.
“yasudah ayo kita pulang bareng saja, lagian rumah kita
searah.”
Dengan rasa canggung, aku menjawab.
“terimakasih di tawarannya, tapi aku bisa pulang sendiiri
ko” (sambil tersenyum).
“yasudah aku pulang duluan ya” (sambil berjalan terburu buru
aldi pulang menjauhi ku)
Rumah kita memang searah, dia juga berangkat ke sekolah
menggunakan motor pemberian orangtuanya, jika kita pulang bersama, akan
menghemat ongkos, karena rumahku memang agak jauh, dan tidak mungkin kalau
berjalan kaki. Setelah beberapa menit aldi pergi, akupun memutuskan untuk
pulang, jam sudah menunjukan pukul 16.30.
Dengan keadaan yang lelah, perasaan yang agak tidak karuan,
sambil berjalan akupun berfikir, mungkin enak ya kalo punya motor sendiri
berangkat sekolah dengan tenang dan tak mungkin terlambat pulang sekolah tidak
akan cape, tidak akan pulang kesorean
bersambung.....
bersambung.....
Kelanjutan cerita akan di posting beberapa hari yang akan
datang, tinggalkan alamat email di coment, agar kalian tau kelanjutan
ceritanya.
Terimakasih telah membaca..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar